Header

Rabu, 25 April 2012

MENEROPONG ANTARIKSA


BAB I
JAGAD RAYA


Asal Usul Jagad Raya
Jagad Raya yang dimaksudkan adalah Bumi, Matahari, Bulan, Bintang, seluruh Planet dan benda-benda lain yang merupakan bagian dari Alam Semesta. Memang agak sedikit membingungkan istilah Jagad Raya dan Alam Semesta ini. Disatu sisi kedua kata tersebut bisa memiliki makna yang sama, namun juga bisa memiliki makna yang sedikit berbeda. Dalam bahasa asing kita mengenal istilah cosmos dan universe. Tapi kita tidak akan membahas dari sisi makna atau kebahasaan.
Dalam pembahasan mengenai Jagad Raya kita mengenal Ilmu yang sering disebut dengan Kosmologi (Cosmology). Termasuk di dalamnya Kosmogoni (asal usul kosmos/semesta) dan Kosmografi (Penggambaran struktur kosmos/semesta). Sedikit berbeda dengan Astronomi yang mempelajari benda-benda angkasa (Jagad Raya) yang di tinjau dari segi fisik saja. Astronomi telah berkembang pesat dan melahirkan cabang-cabang ilmu baru antaral ain Astrofisika, Astrobiologi, Astrokimia, Astrometri, Arkheoastronomi. Sedangkan Kosmologi lebih bersifat mempelajari asal usul atau sejarah serta struktur Jagad Raya secara Makro (menyeluruh) baik dari segi fisik maupun segi filosofis. Hal tersebut dikarenakan pandangan manusia mengenai alam semesta sebagai alam 'natural' dan alam 'supranatural'. Karena sisi filosofinya maka Kosmologi lebih berkembang ke arah filsafatnya dibanding secara fisik. Sehingga Kosmologi berkembang bahkan ke arah ilmu agama (religius). Sehingga kita mengenal adanya Kosmologi Islam (KosmologiQur’an) ,Kosmologi Hindu Kosmologi Budhist ,Kosmologi Kristiani, dll.


1.      Teori “Big Bang”
Salah satu teori yang menjelaskan proses terjadinya jagat raya adalah teori ”Big Bang”.Menurut teori ini, jagat raya terbentuk dari ledakan dahsyat yang terjadi kira-kira 13.700 juta tahun yang lalu. Akibat ledakan tersebut materi-materi dengan jumlah sangat banyak terlontar ke segala penjuru alam semesta. Materi-materi tersebut akhirnya membentuk bintang, planet,debu kosmis, asteroid, meteor, energi, dan partikel-partikel lain. Teori ”Big Bang” inididukung oleh seorang astronom dari Amerika Serikat, yaitu Edwin Hubble. Berdasarkan pengamatan dan penelitian yang dilakukan, menunjukkan bahwa jagat raya ini tidak bersifatstatis. Semakin jauh jarak galaksi dari Bumi, semakin cepat proses pengembangannya.Penemuan tersebut dikuatkan lagi oleh ahli astrofisika dari Amerika Serikat, ArnoPnezias dan Robert Wilson pada tahun 1965 telah mengukur tahap radiasi yang ada diangkasa raya.
Penemuan ini kemudian disahkan oleh ahli sains dengan menggunakan alat NASA yangbernama COBE spacecraft antara tahun 1989–1993. Kajian-kajian terkini darilaboratorium CERN (Conseil Europeen pour la Recherche Nucleaire atau European Councilfor Nuclear Research) yang terletak berdekatan dengan Genewa menguatkan lagi teori ”BigBang”. Semua ini mengesahkan bahwa pada masa dahulu langit dan Bumi pernah bersatusebelum akhirnya terpisah-pisah seperti sekarang.

Description: E:\BahanPelatihanDosenGuru2004\Jorga Ibrahim\A-02-tlbigbang.gif
Description: E:\BahanPelatihanDosenGuru2004\Jorga Ibrahim\A-03-tlbp.gif
Description: E:\BahanPelatihanDosenGuru2004\Jorga Ibrahim\A-04-tlad.gif





2.      Teori “Keadaan Tetap”

Teori ”keadaan tetap” atau teori ciptaan sinambung menyatakan bahwa jagat raya selama berabad-abad selalu dalam keadaan yang sama dan zat hidrogen senantiasa dicipta dariketiadaan. Penambahan jumlah zat, dalam teori ini memerlukan waktu yang sangat lama,yaitu kira-kira seribu juta tahun untuk satu atom dalam satu volume ruang angkasa. Teori ini diajukan oleh ahli astronomi Fred Hoyle dan beberapa ahli astrofisika Inggris. Dalam teori”keadaan tetap”, kita harus menerima bahwa zat baru selalu diciptakan dalam ruang angkasadi antara berbagai galaksi, sehingga galaksi baru akan terbentuk guna menggantikan galaksiyang menjauh. Orang sepakat bahwa zat yang merupakan asal mula bintang dan galaksitersebut adalah hidrogen. Teori ini diterima secara skeptis oleh beberapa ahli yang lain, sebabhal itu melanggar salah satu hukum dasar fisika, yaitu hukum kekekalan zat. Zat tidak dapatdiciptakan atau dihilangkan tetapi hanyalah dapat diubah menjadi jenis zat lain atau menjadienergi. Sampai saat ini belum dapat dipastikan bagaimana se-sungguhnya jagat raya ini terbentuk. Teori-teori yang dikemukakan para ahli tersebut tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri.

3.      Teori Nebula
Hipotesis Nebula. Hipotesis nebula pertama kali dikemukakan oleh Emanuel Swedenborg (1688-1772) tahun 1734 dan disempurnakan oleh Immanuel Kant (1724-1804) pada tahun 1775.


Immanuel Kan
Hipotesis serupa juga dikembangkan oleh Pierre Marquis de Laplace secara independen pada tahun 1796. Hipotesis ini, yang lebih dikenal dengan Hipotesis Nebula Kant-Laplace, menyebutkan bahwa pada tahap awal, Tata Surya masih berupa kabut raksasa. Kabut ini terbentuk dari debu, es, dan gas yang disebut nebula, dan unsur gas yang sebagian besar hidrogen. Gaya gravitasi yang dimilikinya menyebabkan kabut itu menyusut dan berputar dengan arah tertentu, suhu kabut memanas, dan akhirnya menjadi bintang raksasa (matahari). Matahari raksasa terus menyusut dan berputar semakin cepat, dan cincin-cincin gas dan es terlontar ke sekeliling matahari. Akibat gaya gravitasi, gas-gas tersebut memadat seiring dengan penurunan suhunya dan membentuk planet dalam dan planet luar.
Pierre Marquis de Laplace
Laplace berpendapat bahwa orbit berbentuk hampir melingkar dari planet-planet merupakan konsekuensi dari pembentukan mereka. Teori Kabut (Nebula) menceritakan kejadian tersebut dalam 3 (tiga ) tahap : 
  1.  Matahari dan planet-planet lainnya masih berbentuk gas, kabut yang begitu pekat dan besar
  2. Kabut tersebut berputar dan berpilin dengan kuat, dimana pemadatan terjadi di pusat lingkaran yang kemudian membentuk matahari. Pada saat yang bersamaan materi lainpun terbentuk menjadi massa yang lebih kecil dari matahari yang disebut sebagai planet, bergerak mengelilingi matahari.
  3. Materi-materi tersebut tumbuh makin besar dan terus melakukan gerakan secara teratur mengelilingi matahari dalam satu orbit yang tetap dan membentuk Susunan Keluarga Matahari.

Berbagai Modifikasi Hipotesis Nebula.  Astronom Jerman C. von Weizsaeckar memperkenalkan hipotesis nebulanya pada tahun 1940-an. Dia berpendapat bahwa suatu lapisan materi bersifat gas pernah muncul dan keluar sampai jauh sekali dari garis khatulistiwa matahari di jaman purba. Sebagian besar  lapisan ini terdiri dari unsur ringan hidrogen dan helium.
Akhirnya, tekanan panas dan radiasi matahari menghilangkan sebagian besar hidrogen dan helium serta meninggalkan unsur-unsur yang lebih berat. Unsur-unsur yang lebih berat itu secara bertahap berkumpul dalam suatu deretan konsentris yang berbentuk seperti ginjal. Deretan massa ini menarik bahan-bahan lain yang terdapat di ruang angkasa dan berkembang menjadi planet. 
4.      Teori Alam Semesta Quantum.
Teori ini diciptakan oleh William Lane Craig, 1966. Dia mengemukakan bhwa alamsemesta adalah sudah ada selamanya dan akan selalu ada untuk selamanya pula. Dalam teoriini, ruang hampa pd hakikatnya tdk ada, yg ada adl partikel" subatomik.Seiring perkembangan teknologi dan astronomi, lahir bnyk teori" yg memperkuatkebenaran teori" dentuman besar. Diantaranya adl teori: Arno Penzias dan RobertWilson (1965)George Smoot(1989).




Tidak ada komentar:

Posting Komentar